Instagram untuk Bisnis Kecil dan Besar
- novia
- 2 years ago
Untuk menjalankan konsep personalized marketing setiap pengusaha pasti setuju bahwa marketing merupakan hal terpenting dan dianggap sebagai ujung tombak dari keberhasilan suatu bisnis. Namun apa jadinya jika iklan dan promosi yang kamu gunakan tidak mampu mendapatkan perhatian dari calon pelanggan.
Hal inilah yang tak jarang dialami oleh pemilik bisnis saat ini. Mereka cenderung menyebarkan berbagai iklan dan promosi sebanyak-banyaknya tanpa memandang latar belakang dari calon konsumen. Dengan menggunakan satu konten marketing yang sama dan disebarkan secara masif ini justru menyebabkan rasa bosan dan jenuh sehingga sering diabaikan.
Will Fraser, dalam tulisannya yang berjudul “What Is Personalization Marketing?” menyatakan bahwa marketing adalah tentang memberikan informasi berharga di tempat dan waktu yang tepat. Namun, dari pengertian marketing saja belum cukup untuk menjangkau audience yang tepat. Karena itulah, konsep personalized marketing dibutuhkan. Dalam konsep personalized marketing, setiap orang dipandang sebagai pribadi yang unik sehingga pemilik bisnis harus memandang konsumen secara personal ketika mereka menyusun strategi marketing yang ingin dijalankan.
Sasbuzz dalam sebuah survei menyatakan bahwa 98% pengguna social media di Indonesia merespon secara positif konten marketing yang diberikan secara personal. Hal ini menyebabkan efisiensi marketing yang dilakukan secara personal 300% – 1000% lebih baik dibandingkan dengan marketing yang dilakukan secara massive.
Lantas bagaimana cara pengaplikasian personalized marketing dalam suatu bisnis? Berikut ini 5 langkah yang dapat kamu lakukan.
Informasi konsumen seperti nomor handphone, social media dan email sangat berguna sebagai landasan data didalam menentukan strategi dan fokus pemasaran dari bisnis kamu. Dengan informasi kontak seperti ini, kamu dapat mengetahui konten, insentif serta rekomendasi apa yang relevan bagi mereka. Semakin banyak kontak yang kamu kumpulkan, maka semakin efektif juga personalisasi yang dilakukan.
Manfaatkan aplikasi point of sale berbasis cloud system seperti POST untuk membantu mengumpulkan data pelangganmu. Dengan fitur manajemen pelanggan POST, kamu tidak hanya bisa menyimpan data pelanggan tapi juga mengetahui produk apa yang mereka suka, waktu mereka berkunjung, dan lain sebagainya.
Baca juga: Langkah kami untuk mendukung UKM di Indonesia
Ketika kamu mengirimkan email kepada pelanggan, ada baiknya kamu menggunakan nama dari orang sungguhan, misalnya dengan menggunakan nama salah anggota tim marketingmu. Hal ini akan lebih baik daripada kamu menggunakan nama perusahaan. Selain itu, sebutkan nama pelanggan, lalu berikan salam yang tidak terlalu formal. Hal ini akan membuat mereka merasa dikenal dan dekat dengan perusahaan atau bisnis kamu. Perasaan dekat yang ditimbulkan ini bukan tidak mungkin akan memotivasi mereka untuk membuka email yang diberikan, meskipun hanya berisi iklan.
Kebanyakan orang cenderung tertarik dengan sesuatu yang terkhusus dibuat untuk mereka. Hal ini juga berlaku untuk konten marketing kamu.
Personalisasi konten ini bukan berarti kamu harus membuat ribuan konten untuk setiap konsumen ya. Buatlah konten yang dekat dengan kehidupan dan permasalahan yang dialami oleh konsumen. Informasi mengenai ini bisa didapatkan dari riset yang telah kamu lakukan sebelumnya. Berikan sesuatu yang bermanfaat di dalamnya, lalu hubungkan dengan produk serta layanan yang ditawarkan.
Interaksi ini tidak hanya perlu dijalin secara langsung (in-store), namun juga harus dilakukan juga di social media yang kamu punya. Pastikan untuk selalu memantau aktivitas social media dan ada ketika konsumen membutuhkan bantuan. Kamu juga bisa membuat konten-konten yang sifatnya interaksi, agar brand atau bisnismu dapat mengenal dan lebih dekat lagi dengan konsumen.
Jangan berhenti berhubungan setelah konsumen kamu melakukan pembelian atau transaksi. Terlebih lagi jika bisnis yang kamu jalankan berbasis online. Kamu tetap harus berkomunikasi dengan konsumen dan menanyakan bagaimana dengan produk yang mereka beli. Apakah cocok dengannya atau tidak, adakah kritik untuk menciptakan produk baru yang lebih baik lagi, dan lain sebagainya.
Kamu juga bisa memberikan informasi lainnya terkait produk baru, event, diskon dan promo, atau sekedar memberikan notifikasi terima kasih. Ini akan membuat konsumen kamu merasa lebih dihargai.
Dengan menjalankan konsep personalized marketing, kamu akan mampu meraih perhatian serta meningkatkan kualitas hubungan dengan pelanggan. Selain itu, konsep ini juga efektif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan membuat mereka bersedia untuk kembali memilih produk dan layanan kamu. Hal ini tentunya akan memberikan dampak berupa kenaikan dari sisi penjualan bisnis.