Syarat Simpan Berjangka di Koperasi untuk Kesejahteraan Anggotanya
- novia
- 1 year ago
Yuk, mengenal konsep social enterprise lebih dekat!
POSTPreneur, tertarik untuk menjadi seorang social enterprise?
Sebagai pebisnis, biasanya profit yang maksimal adalah tujuan utamanya. Mereka berlomba-lomba untuk memasarkan produknya dalam jumlah banyak demi mendapatkan penghasilan yang besar. Namun ternyata, ada jenis bisnis yang dikenal tak hanya mementingkan profit semata. Para pebisnisnya pun turut mendukung perubahan prositif di lingkungan sekitarnya lewat bisnis yang mereka miliki.
Social enterprise, begitulah sebutannya. Konon, para pebisnis ini tidak hanya fokus mengejar profit saja, tetapi juga kepentingan masyarakat. Terkadang, tak sedikit pebisnis yang demi meraup untung besar rela merusak lingkungan sekitarnya. Atau contoh lainnya ketika ada pebisnis yang tidak peka dengan masalah sosial yang ada di sekitarnya.
Baca juga : Manfaatkan Omni-Channel Marketing untuk Bisnismu
Siapa itu Social Enterprise
Sederhananya, social enterprise merupakan ide bisnis yang berfokus tak hanya profit-oriented namun juga social-oriented. Seperti pebisnis lainnya, mereka akan fokus untuk mencari profit. Namun, profit ini tidak hanya untuk kebutuhan pribadi, melainkan digunakan kembali untuk kepentingan sosial atau sekitar.
Berikut contoh penggambaran bisnis dari social enterprise :
Kerajinan Anyaman Du’Anyam
Kerajinan tradisional anyaman sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Konon, budaya ini sudah diajarkan secara turun menurun oleh nenek moyang kita. Berbagai kebutuhan telah tercipta dari anyaman, mulai dari tikat, keranjang, tas, dan lainnya. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak lama terkenal dengan budaya anyamnya. Namun seiring berjalannya waktu, kerajinan ini semakin terlupakan hingga akhirnya tak banyak lagi yang memesan langsung dari sana.
Hingga akhirnya, muncullah Hana Keraf dan teman-temannya (owner dari Du’Anyam). Ia menemukan bahwa banyak masalah sosial yang terjadi di NTT, terutama masalah kesehatan yang memprihatinkan. Semua berimbas dari tingkat sosial ekonomi daerah tersebut yang cukup rendah. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk memanfaatkan kemampuan para wanita NTT dalam menganyam. Dan lahirlah brand Du’Anyam.
Baca juga : Hard Selling atau Soft Selling, Mana yang Cocok untuk Bisnis?
Apakah Social Enterprise sama dengan NGO?
Sebelum masuk ke topik ini, mari kita jelaskan lebih detail tentang apa itu NGO.
NGO adalah kepanjangan dari Non-Governmental Organization, sebuah organisasi nonprofit yang tidak terikat dengan kendali pemerintah. Biasanya, NGO memilih tenaga kerja tak berbayar (relawan) untuk membantu kepentingan masyarakat dan lingkungan.
Lalu, apa bedanya Social Enterprise dengan NGO?
Dalam hal tujuan :
Tujuan dari adanya social enterprise adalah untuk mengumpulkan profit yang nantinya sebagian besar akan dialihkan untuk kepentingan sosial juga. Sedangkan NGO fokus untuk membantu lingkungan atau suatu komunitas yang kesulitan.
Baca juga : Niche Market, Cara Meraup Untung dari Konsumen yang Lebih Spesifik
Dalam hal sumber dana :
Sumber dana yang dimiliki oleh social enterprise adalah berasal dari bisnis atau penjualannya. Sedangkan NGO memanfaatkan sumbangan sukarela atau donasi.
Itulah penjelasan untuk mengenal social enterprise. Tertarikkah kamu untuk membuat bisnis dengan ide ini? Yuk, tetap semangat untuk mewujudkan ide bisnismu! Jangan lupa juga untuk menggunakan aplikasi kasir POST. sebagai pendukung seluruh kegiatan bisnismu. Tertarik untuk mencoba? Silahkan download di google play store atau klik disini ya!
Baca Juga : Pengertian Laporan Keuangan