Bikin pelanggan ikut beli produkmu pakai strategi Social Proof!

POST.preneur, pernah tidak kamu melakukan sesuatu hal karena orang lain bertindak serupa? Tindakan yang kamu lakukan ini termasuk social proof atau bukti sosial, loh. Secara umum, social proof merupakan sebuah konsep yang mengatakan bahwa tindakan seseorang bisa dipengaruhi oleh tindakan orang atau kelompok lainnya, terutama pada situasi yang masih baru atau asing. Dalam kata lain, seseorang biasanya cenderung “ikut-ikutan” kelompok mayoritas kalau lagi merasa bingung. 

Dengan konsep yang sama, social proof juga bisa menjadi strategi marketing kamu untuk menarik para calon pelanggan loh, POST.preneurs. Dalam konteks marketing, social proof berupa bukti bahwa orang lain telah membeli dan menemukan nilai dalam produk atau layanan yang ditawarkan oleh sebuah bisnis. Misalnya adalah dengan menunjukan kepada calon pelanggan seberapa populer produk atau layanan bisnismu di mata banyak orang. Kepopuleran yang ditunjukan ini akan memberikan efek kepada orang lainnya dan membuat mereka merasa perlu membeli juga. Jika diterapkan dengan tepat dan benar, strategi social proof marketing ini dapat menjadi cara untuk meningkatkan konversi.

Kenapa pakai strategi social proof?

Kekuatan terbesar dari strategi social proof marketing adalah bisa memberikan bandwagon effect atau efek “ikut-ikutan”. Hal ini disebabkan apabila seseorang berada di situasi yang asing atau tidak pasti, mereka akan cenderung akan mengikuti kelompok besar atau mayoritas. Misalnya, kalau kamu lewat sebuah restoran yang ramai, kamu pasti tertarik untuk berkunjung juga ke situ. Kamu juga akan memiliki persepsi bahwa bahwa restoran tersebut adalah restoran yang nikmat dan terkenal. 

Selain untuk memberikan bandwagon effect, strategi marketing yang satu ini ini juga bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan kepada bisnis. Dengan menunjukan banyaknya pelanggan yang melakukan transaksi dan merasa puas, calon pelanggan lain yang melihat hal ini tentunya akan lebih percaya mendatangi dan ikut bertransaksi juga. Misalnya, testimoni yang terpasang di website tentunya akan membuat calon pelanggan yakin dengan suatu barang sebelum membeli. Sebaliknya, kalau tidak ada testimoni apapun yang terpasang mengenai produk tersebut, calon pelanggan akan merasa ragu untuk bertransaksi.

Enam tipe social proof yang bisa dicoba untuk bisnismu!

Strategi ini dinilai cukup efisien untuk meningkatkan konversi bisnis. Ingin mencoba melakukan strategi ini pada bisnismu? Simak enam tipe strategi social proof marketing yang bisa dicoba untuk bisnismu!

1. Tunjukan pelanggan yang senang

Tipe social proof marketing pertama adalah tipe yang melibatkan pelanggan. Libatkan pelanggan untuk menaikan konversi bisnismu dengan cara menunjukan seberapa puasnya mereka. Beberapa cara untuk melakukan hal ini adalah dengan memasang testimoni pelanggan di situs jualan, repost review yang diberikan pelanggan di kanal media sosial, atau membuka kolom khusus untuk pelanggan meninggalkan testimoni.

2. Libatkan ahlinya

Sama halnya dengan seorang siswa yang mengikuti panduan guru mereka, seorang ahli juga berperan serupa di strategi ini. Sebagai seseorang yang dinilai memiliki lebih banyak pengetahuan di bidangnya, seorang ahli bisa menjadi pemimpin orang lain terhadap suatu hal. Gunakan ahli untuk meningkatkan kredibilitas bisnismu. Misalnya, libatkan ahli dalam promosi produk atau buatlah acara bincang-bincang mengenai produk/layanan bersama ahli di bidangnya.

3. Gunakan artis

Tidak dapat dipungkiri bahwa menggunakan artis atau influencer untuk mempromosikan produk adalah salah satu strategi yang efisien. Selain memiliki pengikut yang banyak, masyarakat cenderung ingin mengikuti atau mirip dengan artis yang mereka sukai. Salah satu contoh strategi social proof marketing yang melibatkan artis adalah dengan melakukan endorsement atau kerjasama. Jika memiliki budget lebih, jadikan mereka sebagai brand ambassador bisnis dan libatkan mereka dalam berbagai macam agenda promosi bisnismu.

4. Cantumkan angka dan data besar

Data tidak pernah berbohong. Tunjukan data-data positif yang dimiliki oleh bisnis  seperti jumlah pelanggan saat ini, jumlah produk yang telah terjual, atau jumlah pengikut di sosial media. Jangan takut-takut untuk mencantumkan angka spesifik bila angka tersebut besar dan mampu mengundang lebih banyak calon pelanggan. Misalnya, dibanding menuliskan “ribuan pelanggan sudah memiliki produk ini”, kalimat “7500 pelanggan sudah membeli produk ini” akan terasa lebih jelas dan menarik.

5. Tunjukan sertifikasi

Tidak melulu dari perorangan, bukti sosial juga bisa didapatkan dari lembaga resmi melalui sertifikasi. Bahkan, tipe social proof yang satu ini bisa membuat bisnis terlihat lebih kredibel karena tidak dikeluarkan oleh sembarang orang. Cantumkan sertifikasi di berbagai tempat agar masyarakat mengetahui apa yang telah dicapai oleh bisnis dan meningkatkan kredibilitas. Beberapa contoh dari sertifikasi adalah sertifikasi pemenang seperti brand terbaik, atau sesederhana centang biru pada akun instagram/twitter. 

6. Jangan lupakan teman dan relasi

Terkadang, rekomendasi dari teman sendiri rasanya lebih akan didengar dibandingkan mendengarkan rekomendasi dari orang yang tidak dikenal. Selain lebih personal, kalimat dari teman cenderung lebih mudah dipercaya karena seseorang merasa memiliki ikatan. Dengan konsep ini, kamu bisa coba meminta relasi, keluarga, atau teman yang dimiliki untuk bantu menyebarkan bisnismu kepada teman atau keluarganya. 


Nah itu dia pengertian dan enam tipe strategi social proof yang bisa dicoba. Keenam tipe di atas dapat dilakukan masing-masing atau secara bersamaan untuk meningkatkan konversi bisnismu. Yang terpenting, strategi harus direncanakan dengan baik dan sesuai dengan target pasar. Agar kamu bisa fokus menyusun strategi dan berjualan, jangan lupa untuk menggunakan POST., aplikasi kasir multifungsi yang bisa membantumu mengelola bisnis dengan mudah. Klik disini untuk pelajari lengkapnya!

  • Share

Artikel Terkait

online 24 jam Whatsapp Chat