Instagram untuk Bisnis Kecil dan Besar
- novia
- 2 tahun ago
Seberapa penting membuat customer journey atau peta perjalanan pelanggan? Ternyata hal ini sangat penting, lho!
Punya usaha rumahan, waralaba, atau lainnya namun tidak juga ramai didatangi pelanggan? Bisa jadi, kamu salah menempatkan target sasarannya!
Kamu berencana untuk melakukan perjalanan ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Kamu hanya tahu lokasi tujuannya, namun tidak tahu kemana arahnya. Parahnya lagi, kamu sama sekali tidak menggunakan peta penunjuk arah ke lokasi tujuan. Kamu tidak tahu apa saja yang ada di depan nanti. Kira-kira, apakah kamu akan berhasil sampai ke lokasi?
Jika diibaratkan, seperti inilah gambarannya jika kamu tidak mengetahui customer journey map dari bisnismu. Memang, seberapa pentingkah customer journey map?
Baca juga : Strategi Meningkatkan Profit di 2021
Sederhananya, customer journey map ialah ‘peta’ perjalanna konsumen berinteraksi dengan brandmu. Mulai dari berkenalan, melihat produk, hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. Disinilah tugasmu untuk mengetahui bagaimana pola pikir dari pelangganmu.
Dalam beberapa kasus, banyak pebisnis yang merasa dirugikan. Ketika mereka mengiklankan produk melalui billboard atau bahkan influencer. Mereka sudah membayangkan berapa banyak pengunjung yang akan datang membeli produknya. Namun ternyata jumlahnya tidak sesuai ekspektasi. Mereka pun protes kepada jasa periklanan tersebut dengan alasan penipuan.
Sebenarnya asumsi ini salah besar, karena sebenarnya iklan billboard dan bahkan influencer hanya menjadi perantara untuk “memperkenalkan” produkmu. Sisanya tetaplah tugasmu untuk membuat mereka yakin hingga memutuskan untuk membeli dengan melihat customer journey.
Lalu, bagaimana cara membuat peta perjalanan pelanggan ini? simak yang berikut ya!
1. Menentukan Tujuan
Tentunya, kamu sudah memikirkan tujuan dari bisnismu dari jauh-jauh hari. Mengidentifikasi tujuan dan target akan membantumu untuk membuat skema awal peta perjalanan pelanggan.
Selain itu, ada beberapa pertanyaan lain yang harus kamu jawab dari poin utama ini :
1. Mengapa brandmu membuat peta ini?
2. Dari perspektif siapa peta ini dibuat?
3. Pengalaman apa yang akan kamu berikan kepada targetmu?
Baca juga : Tips Menyusun Laporan Keuangan Bisnis yang Lebih Rapi
2. Membuat Buyer Persona
Sederhananya, buyer persona adalah karakter fiksi yang mewakilkan pelangganmu nanti. Karakter ini tercipta dari target yang kamu tentukan di awal, mulai dari demografi, gaya hidup, personality, positioning, dan lainnya.
Dari sinilah, kamu bisa melakukan langkah selanjutnya yaitu survei dilapangan, dengan target yang sama dengan buyer persona mu tadi. Minta lah informasi mereka yang berhubungan dengan produk yang kamu jual nanti.
Beberapa poin yang perlu ditanyakan :
– Mengapa kamu memerlukan produk ini?
– Apa alasannya nanti jika kamu berhenti menggunakan produk ini?
3. Memetakan perjalanan pembelian
Jika semua informasi sudah kamu dapatkan, mulai dengan memetakan perjalanan pembelian pelanggan. Mulai dengan 3 tahapan awal : Awareness, Consideration, dan Decision.
Di tahap awareness, pelanggan baru saja mengetahui produkmu. Mulai dengan mencari informasi pandangan mereka tentang masalah yang dihadapi saat ini dan bagaimana produkmu bisa memberi solusinya.
Di tahap consideration, pelanggan sudah mengetahui produkmu. Mereka tahu solusi bagi permasalahannya, namun belum bisa memastikan apakah produkmu bisa menjadi solusinya. Ketahui apa pro dan kontra yang ada di benak pelanggan saat itu.
Baca juga : 5 Fitur Wajib Aplikasi Kasir Bantu Maksimalkan Usaha Kamu
Di tahap decision, pelanggan sudah tahu produkmu adalah salah satu solusinya. Namun mereka masih perlu memutuskan untuk membeli atau tidak. Pada poin ini, saatnya kamu untuk meyakinkan apa yang menjadi keraguan mereka.
4. Menggunakan Touchpoint
Pernahkah kamu tertarik menggunakan suatu barang karena pesan yang disampaikannya sangat menyentuh batin? Inilah salah satu trik marketing yang bisa kamu gunakan.
Menyentuh benak pelanggan bisa membuat mereka merasa bahwa produk ini sangat tepat untuk mereka pilih. Maksimalkan pesan yang ingin disampaikan ke media sosial atau platform lainnya. Dengan cara ini, pelanggan akan dengan mudah mengingat produkmu bahkan memutuskan untuk melakukan pembelian di kemudian hari.
5. Menemukan Moments of Truth
Pastinya kamu tak ingin pelanggan hanya sekali membeli produkmu kan? Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan membangun kepercayaan pelanggan. Pelanggan yang nyaman akan berupaya untuk terus menjadi pelanggan setiamu.
Ada berbagai cara yang bisa digunakan dalam tahapan ini. Mulai dengan memberi testimoni dari pelanggan lainnya hingga memberikan “reward” kepada pelanggan setia. Dengan cara ini, pelangganmu akan merasa dihargai dan tertarik untuk melakukan pembelian kembali.
Itulah beberapa tahapan membuat peta perjalanan pelanggan agar bisnismu tepat sasaran. Selain yang dijelaskan tadi, kamu juga bisa memaksimalkan kegiatan bisnis dengan menggunakan aplikasi kasir online, lho! Berbagai kemudahan bisa didapatkan dari aplikasi pos (point of sale), mulai dari catat pesanan pelanggan, kelola inventori/stok, pantau laporan penjualan dan masih banyak lagi. Salah satu aplikasi kasir yang bisa kamu gunakan yaitu POST. yang menawarkan berbagai fitur terlengkap. Transaksi jadi semakin mudah, untung lebih melimpah!