Syarat Simpan Berjangka di Koperasi untuk Kesejahteraan Anggotanya
- novia
- 1 tahun ago
Kita sering mendengar istilah pivot di beberapa akhir ini. Sebenarnya istilah pivot di dunia bisnis sudah sejak lama ada, namun karena pandemi Covid-19, maka istilah ini muncul dan membuat istilah ini menjadi strategi pivot menjelang new normal.
Adanya pembatasan aktivitas sosial dan fisik yang diberlakukan pemerintah menjadi pemicu stabilitas bisnis di berbagai industri terganggu. Jenis bisnis offline seperti retail, restoran offline, toko kelontong, coffee shop dan lain – lain ikut mengalami gangguan.
Pembatasan sosial menyebabkan transaksi secara offline berkurang sehingga masyarakat pun enggan untuk keluar rumah. Ditambah lagi dengan penutupan kantor, mall, dan tempat makan menyebabkan tingkat PHK meningkat dan bahkan banyak bisnis yang terpaksa gulung tikar.
Namun, bisnis kamu masih dapat tetap beroperasi dengan baik tanpa mendapat imbas yang besar dari PSBB atau pandemi. Salah satu caranya adalah dengan Pivot.
Lalu apa itu Pivot?
Menurut Warta Ekonomi, Pivot bisnis adalah aktivitas pengembangan bisnis dengan mengubah model bisnis itu sendiri, namun tetap berada para visi bisnis yang dimiliki. Mengambil istilah pivot pada olahraga basket dimana atlet tetap berpijak pada salah satu kaki dengan gerakan merubah arah.
Lalu, apakah semua bisnis dapat dengan mudah melakukan Pivot?
Semua bisnis dapat melakukan Pivot, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan Pivot.
Sebelum melakukan strategi Pivot menjelang new normal, sebuah bisnis perlu melakukan hal – hal berikut,
Apabila bisnismu mempunyai karyawan yang banyak dan telah mempunyai cabang, maka komunikasi adalah hal utama. Lakukan penjelasan dengan komunikasi yang jelas terkait perubahan yang akan terjadi. Berikan alasan bahwa ada tujuan yang baik untuk mengembangkan bisnis dengan melakukan pivot.
Tampung input dari karyawan yang menyampaikan pendapatnya. Ini juga bisa menjadi bahan evaluasi dan saran yang mendukung keputusan pivot. Selain itu, jika bisnismu mempunyai investor, kamu wajib untuk mengkomunikasikan alasan dan tujuan untuk melakukan pivot. Hal ini penting karena untuk menciptakan visi ke depan yang searah dan satu tujuan.
Jika kamu berniat untuk Pivot, pastikan kamu telah melakukan riset pasar. Pastikan ada demand di produk atau jasa yang akan kamu produksi. Tujuan dari hal ini adalah untuk memastikan bisnis kamu akan tetap berjalan ketika melakukan pivot.
Kamu tidak mau kan, saat pivot malah bisnismu menjadi rugi dan tidak jalan? Nah untuk mengantisipasi hal tersebut, kita perlu memahami apa yang diinginkan oleh target pasar dan sebesar apa tingkat demand ini ada.
Di dalam bisnis, produk atau jasa merupakan hasil dari riset pasar yang mendalam. Produk atau sebuah fitur tercipta karena menyesuaikan keinginan pasar. Ketika kamu memutuskan untuk melakukan pivot, pastikan kamu fokus pada kebutuhan pasar bukan pada produk atau fitur yang berdasarkan asumsi kamu akan dibutuhkan oleh masyarakat.
Umumnya yang menjadi parameter Pivot adalah jumlah pengguna/pelanggan atau Gross Merchandise Value/Volume (GMV). Pastikan saat riset hingga awal – awal Pivot, kamu tetap memperhatikan perkembangan bisnis. Apakah bisnis tersebut mengalami peningkatan dari segi transaksi dan penambahan jumlah konsumen, atau malah sebaliknya.
Selain hal – hal di atas, sebagai pemilik bisnis kamu juga perlu mulai beradaptasi dan mempelajari teknologi dalam bisnis seperti berikut.
Bisnis seperti restoran yang menyediakan dine in atau makan di tempat, pasti akan menutup fasilitas tersebut selama pandemi.
Hal yang perlu dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut adalah dengan membuat layanan pesanan online.
Selain itu aktivitas pencatatan keuangan, pembuatan laporan, mencatat stok barang, hingga memantau karyawan juga bisa dilakukan melalui aktivitas online.
Aplikasi toko dan kasir seperti POST. sangat membantu pebisnis dalam menyediakan platform online yang dapat mendukung aktivitas operasional bisnis dari mana saja, hanya dengan satu akses.
Pebisnis yang tadinya hanya menyediakan pembayaran dengan cash maka perlu untuk melakukan strategi bisnis dengan menyediakan pembayaran via online. Memanfaatkan teknologi e-wallet atau e-money akan membuat bisnis lebih fleksibel untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Melakukan aktivitas marketing online seperti digital ads, pemanfaatan media sosial dan pembuatan website akan mendukung aktivitas marketing. Hal ini akan membuat bisnis kamu lebih bisa bertahan karena beradaptasi dengan teknologi yang ada.
Nah itu tadi adalah pembahasan mengenai strategi bisnis pivot menjelang new normal. Bagaimana pebisnis maju? Apakah kamu berniat untuk melakukan pivot bisnis kamu? Pelan – pelan dan lakukan secara bertahap ya supaya semua tetap sesuai rencana.
Download Aplikasi Kasir POST disini.
Baca juga: Penjelasan lengkap bisnis retail, fungsi dan jenisnya