7 Karakteristik Milenial yang Wajib Diketahui Sebelum Mempekerjakan Mereka

Jika melihat dari gap usia, tentu tingkah laku dan pola pikir milenial sangat berbeda dari generasi pendahulunya. Ditambah karena hidup di zaman teknologi yang semakin canggih, milenial punya beragam soft skill unik -yang kadang mereka pelajari secara otodidak. Nah, pada artikel kali ini, kita akan melihat lebih jauh karakteristik milenial, sebelum mempekerjakan mereka di instansi atau perusahaan. 

Passion lebih penting daripada gaji

karakteristik milenial
Ilustrasi milenial bekerja

Kata-kata ini tentu sudah sangat sering kamu dengar, bahwa generasi masa kini lebih mementingkan passion mereka dibanding upah yang akan didapatkan. Generasi milenial lebih memikirkan diri mereka berkembang, sehingga bisa berekspresi secara bebas di lingkungan pekerjaan mereka. Gak heran kalau banyak yang memilih gaji sedikit, tapi mereka enjoy bekerja.

Memilih pengembangan diri

Poin kedua, masih berkaitan dengan poin pertama. Generasi masa kini terus memusatkan perkembangan diri mereka. Berdasarkan penelitian dari Aalto University School Of Business, milenial menilai pengembangan diri secara personal dan profesional adalah hal yang lebih penting dalam sebuah pekerjaan. 

Technological savvy

Berikutnya, milenial sangat bergantung dengan teknologi IT. Hampir semua aktivitas yang mereka lakukan berkaitan dengan teknologi. Mulai dari berbelanja, transportasi, bahkan dalam urusan perbankan, peran teknologi sangat besar. Penelitian juga mengatakan bahwa relasi antara teknologi telah menggantikan relasi milenial dengan yang lain, contoh relasi dengan buku. Bahkan  saat tidur pun, ponsel berada di samping tempat tidur milenial. Contoh lain, milenial yang bekerja di pusat perbelanjaan juga sudah dibantu dengan berbagai teknologi, salah satunya adalah aplikasi kasir pintar semacam POST app. Dengan menggunakan aps ini, mereka tidak perlu pusing lagi urusan hitung menghitung uang.

Punya daya saing tinggi

Kemampuan ahli dalam teknologi membuat milenial bisa mengakses segala macam informasi dengan mudah. Tak heran kalau kemudian mereka berlomba-lomba untuk memperbanyak prestasi, ikut berbagai pelatihan, seminar, demi persiapan memasuki dunia kerja. 

Cenderung pindah-pindah tempat kerja

Milenial cenderung merasa tertantang untuk terus kreatif dan merasakan berbagai pengalaman di tempat baru. Maka dari itu, milenial senang sekali berpindah dari tempat kerja yang satu ke tempat lain. Bagi mereka, tidak masalah bekerja dalam waktu singkat jika sudah mengalami banyak pengalaman. Faktor lain yang membuat mereka kerap pindah tempat kerja adalah rasa bosan. 

Work life-balance adalah hal yang penting

Dunia kerja adalah tempat mencari nafkah, namun kehidupan pribadi juga tak kalah penting. Bagi generasi milenial, mereka cenderung menginginkan kehidupan yang balance, antara dunia kerja dan kehidupan pribadi. Sehingga meskipun bekerja, mereka tetap punya waktu berkumpul bareng keluarga, punya waktu bersantai bareng teman, serta melakukan berbagai hobi mereka.

Butuh pemimpin yang mengarahkan

Karakteristik milenial yang lain adalah membutuhkan pemimpin yang bisa menjadi mentor bagi mereka, bukan yang hanya bisa mendikte. Milenial cenderung kritis, sehingga mereka butuh atasan yang terbuka terhadap kritik dan saran, seta bisa diajak komunikasi dua arah.

  • Share

Artikel Terkait

online 24 jam Whatsapp Chat