Syarat Simpan Berjangka di Koperasi untuk Kesejahteraan Anggotanya
- novia
- 1 tahun ago
Hingga kini, pandemi masih menghantui dunia. Banyak sektor yang ‘babak belur’ karena wabah ini. Salah satu imbas yang dirasakan adalah adanya fenomena perlambatan ekonomi yang menyebar ke seluruh dunia. Faktanya, perlambatan yang terus menerus dapat memicu terjadinya resesi ekonomi dan menimbulkan persoalan sosial di kemudian hari. Lalu apa maksud dari fokus cegah resesi ekonomi ini?
Baca Juga : Aplikasi Toko dengan Fitur Terbaik untuk Mendukung Usahamu
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2020 sebesar 2,97 persen. Hal ini juga dirasakan oleh hampir seluruh dunia, dimana Amerika Serikat tercatat hanya tumbuh sebesar 0,3 persen dan Korea Selatan tumbuh 1,3 persen. Selain itu, Singapura mengalami penurunan negatif 2,2 persen, dan Hong Kong turun negatif hingga 8,9 persen. Sejauh ini, Vietnam yang berhasil mengalami pertumbuhan tertinggi hingga menduduki 3,8 persen.
Kembali dengan topik awal, sebenarnya apa yang dimaksud dengan resesi ekonomi?
Resesi Ekonomi
Resesi ekonomi adalah kondisi perekonomian sebuah negara dan rakyat yang sedang memburuk. Ditandai dengan berkurangnya produksi, melemahnya pendapatan, meroket atau merosotnya harga barang, dan bertambahnya pengangguran. (Sumber: historia.id)
Pemberlakuan PSBB jadi awal penurunan konsumsi masyarakat
Baru-baru ini, konsumsi masyarakat menurun akibat pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masyarakat mulai mengurangi konsumsi beberapa sektor, mulai dari makanan, minuman, pakaian, sepatu atau alas kaki, transportasi, hingga restoran dan hotel. Kondisi ini pun memicu penurunan drastis hingga akhirnya pada triwulan 1 2020, Indonesia mengalami penurunan dari 5,02 persen menjadi 2,84 persen.
Perkuat Konsumsi Masyarakat
Pemerintah sudah mulai mempersiapkan langkah fokus cegah resesi ekonomi ini. Ada beberapa program pemulihan ekonomi yang sudah dirancang, mulai dari subsidi bunga untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), penjaminan kredit modal kerja, hingga PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk BUMN. Bahkan, Presiden Jokowi menyatakan pada Agustus nanti, bantuan kepada 12 juta UMKM diharapkan bisa memulihkan ekonomi Indonesia kembali.
Memperkuat konsumsi masyarakat pun perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pencegahan ini. Adanya tambahan anggaran untuk masyarakat diharapkan bisa membuat daya beli masyarakat tetap stabil. Karena faktanya, daya beli masyarakat menjadi faktor pendorong konsumsi yang berkontribusi 58 persen terhadap ekonomi.
Lemahnya daya beli akibat pandemi ini mempengaruhi penurunan laju inflasi hingga 0,08 persen. Padahal, di tahun lalu sesudah lebaran, inflasi justru mengalami peningkatan sebesar 0,68 persen.
Selain itu, masyarakat berharap perhatian tidak hanya didapatkan kepada bisnis yang terkena dampak saja. Seluruh masyarakat berhak mendapat andil terutama dalam penanganan kesehatan. Dengan adanya penanganan kesehatan dari wabah COVID-19, harapan ekonomi untuk pulih bisa menjadi ‘kabar baik’ di kemudian hari.
Nah, selain dari konsumsi masyarakat untuk fokus cegah resesi ekonomi, kamu juga bisa membuka bisnis sendiri lho guna meningkatkan sumber daya masyarakatnya. Jika kamu tertarik untuk membuka bisnis, kamu harus menggunakan aplikasi kasir online atau point of sale. Dengan semua kelebihan yang dimiliki, aplikasi kasir atau POS (Point of Sale) menjadi solusi yang sangat dibutuhkan owner bisnis masa kini.
Kamu bisa mencoba menggunakan aplikasi kasir pintar POST untuk membantu meningkatkan efektivitas kinerja usahamu. Aplikasi kasir POST dapat melakukan segala kegiatan usaha kamu mulai dari fitur pencatatan lengkap hingga manajemen karyawan dan masih banyak fitur yang dipastikan dapat membantu usaha kamu. Tertarik untuk mencoba? kamu bisa download disini.