Fenomena Bisnis Kuliner di Indonesia yang Semakin Menguntungkan

Fenomena Bisnis Kuliner di Indonesia yang Semakin Menguntungkan

Munculnya aplikasi pesan dan antar makanan secara online (daring) sejak 3 tahun belakang, mampu mendongkrak industri kuliner di Indonesia dan membuat bisnis kuliner semakin menguntungkan. 

Menurut Kementerian Perindustrian, sepanjang tahun 2018, industri makanan dan minuman mampu tumbuh sebesar 7,91 persen atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,17 persen.

Hal ini menandakan adanya potensi besar bagi industri kuliner tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi berkembangnya industri kuliner di tanah air adalah,

Gaya Hidup Masyarakat

Gaya hidup masyarakat yang bervariasi menjadikan industri kuliner turut berkembang. Contoh nyata yang dapat kita lihat adalah roti Regal yang sempat viral dan populer karena digunakan untuk bahan campuran minuman kopi susu dan cake.

Es milo yang hadir dengan bahan es serut dan bubuk susu coklat milo, atau donat indomie yang sempat menghebohkan dunia maya.

Menu makanan baru yang muncul dan menimbulkan efek viral menyebabkan banyak orang mencoba makanan atau minuman tersebut. Fenomena tersebut tidak hanya menjadi barang komoditi yang semata – mata dikonsumsi masyarakat namun produk makanan tersebut menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Munculnya tren hidup melahirkan industri makanan sehat seperti katering sehat, burger sehat dan lain – lain. Ini adalah bukti bahwa industri kuliner terus berkembang dan dipengaruhi oleh gaya hidup yang dinamis.

Media Sosial

Masih berhubungan dengan gaya hidup masyarakat, kehadiran media sosial memberikan akses informasi dapat diterima secara luas. 

Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan referensi makanan untuk dibeli dan dikonsumsi. 

Berdasarkan hasil studi Wearesocial Hootsuite pada bulan Januari 2019, ada 150 juta pengguna media sosial di Indonesia atau sekitar 56% dari total populasi.

Penetrasi media sosial yang tinggi menyebabkan mudahnya masyarakat mendapatkan paparan informasi sehingga semakin banyak yang mereka lihat, maka semakin tinggi hasrat mereka untuk membeli.

Hal ini pun tak terlepas dari pengaruh dan eksistensi influencer atau food vlogger yang mampu mengundang ratusan hingga jutaan follower/subscriber di portal media sosial.  Pada akhirnya industri kuliner akan mendapatkan media promosi yang luas dan tidak terbatas jarak atau ruang dan semakin membuat sektor bisnis kuliner semakin menguntungkan.

Transaksi Digital 

Kelahiran portal pembayaran seperti Gopay, Ovo, Dana dan LinkAja mengubah tatanan aktivitas masyarakat. Kemudahan yang ditawarkan dalam melakukan transaksi, memilih toko kuliner, hingga akses untuk mendapatkan promo dari restoran membuat tingkat engagement yang tinggi antara masyarakat dan industri kuliner.

Menurut Marketeers.com 58% konsumen pesan makanan via aplikasi toko online. Transaksi yang dilakukan secara digital tersebut menimbulkan independensi di para pengguna. Hal ini berdampak pada kebiasaan masyarakat yang ingin lebih instan dalam mendapatkan makanan.

Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata yang mendatangkan turis lokal dan mancanegara ke berbagai titik wisata di Indonesia menyebabkan adanya pertukaran informasi budaya. Ketertarikan masyarakat lokal dan dunia saat traveling tidak hanya terpusat pada keindahan alam suatu tempat, namun juga makanan lokal.

Hal ini tentu menjadi peluang yang besar bagi industri kuliner untuk lebih meraup keuntungan.

Kehadiran aplikasi kasir dalam mendukung bisnis kuliner

Semakin meningkatnya pamor dan eksistensi bisnis kuliner, tentu para pebisnis kuliner perlu belajar untuk meningkatkan kompetensi dalam konsep bisnis saat ini. Pergerakan dunia bisnis yang dinamis telah mengantarkan kita pada sistem pemesanan, pembayaran, promosi, inventori bahkan kelola toko secara digital.

Dua hal yang perlu dilakukan oleh pebisnis kuliner yaitu pertama “melek” teknologi dan mudah beradaptasi.

Istilah “melek” teknologi didefinisikan sebagai keterbukaan pebisnis terhadap teknologi yang ada misalnya memahami adanya aplikasi pembayaran secara digital (cashless), dan aplikasi kasir yang dapat membantu mengatur bisnis secara menyeluruh.

Di poin kedua yaitu beradaptasi. Para pebisnis perlu beradaptasi dengan teknologi yang telah mereka kenal. Aplikasi kasir POST yang fokus untuk memberikan kemudahan bagi pebisnis kuliner dapat membantu manajemen toko.

Tak hanya memberikan kemudahan dalam aktivitas cek stok barang, tapi aplikasi POST juga dapat memberikan kemudahan dalam aktivitas pembayaran, mengatur harga dan promo, memonitor karyawan hingga analisis bisnis.

Kedepannya, aplikasi kasir seperti POST tidak hanya akan menjadi alat untuk membantu aktivitas bisnis, tapi juga menjadi kebutuhan primer pebisnis kuliner.

Aplikasi kasir juga dapat menjadi investasi jangka panjang yang baik bagi para pebisnis kuliner. Tidak perlu menyediakan ruang yang besar atau biaya yang mahal, aplikasi POST menawarkan harga terjangkau bagi para pebisnis kuliner. 

Pada akhirnya, industri pembayaran transaksi dan aplikasi mesin kasir akan mampu mendukung pergerakan bisnis kuliner di Indonesia yang dinamis dan signifikan.

Baca juga: Pentingnya Mempersiapkan 4 Hal Ini Agar Bisnismu Terhindar Dari Krisis Saat Pandemi

  • Share

Artikel Terkait

online 24 jam Whatsapp Chat