Instagram untuk Bisnis Kecil dan Besar
- novia
- 2 tahun ago
Persediaan barang dan bahan (inventory) merupakan bagian terpenting sebagai roda penggerak dalam bisnis kafe atau restoran. Terlebih lagi dalam situasi pandemi yang terjadi seperti saat ini. Manajemen bahan baku yang baik sangat diperlukan, tidak hanya untuk menjaga aktivitas operasional saja, namun juga dari segi cash flow dan keuangan.
Pebisnis dituntut agar dapat menciptakan pembaruan strategi untuk mengelola persediaan bahan baku guna menghindari kerugian. Mulai dari mengidenfikasi kembali jenis bahan baku, melakukan forecasting, hingga menentukan metode pengelolaan yang tepat. Hal ini penting dilakukan, terutama bagi bisnis F&B dan retail yang masih banyak beroperasi sampai saat ini. Bisa juga mendukung usaha dengan teknologi terkini seperti kasir pintar dari POST
Simak beberapa tips mengelola inventory bisnis di tengah situasi pandemi COVID-19.
Pengelolaan inventory akan lebih mudah dilakukan apabila kamu menggolongkan jenis barang atau bahan baku terlebih dulu. Terdapat beberapa jenis bahan baku yang dikelompokkan berdasarkan cara penanganan dan penyimpanannya, yaitu:
Perishable Items : Merupakan jenis bahan baku yang mudah rusak, seperti buah, sayur, daging, dls.
Non-perishable Items : Merupakan jenis bahan baku yang dapat bertahan lebih lama, seperti makanan kalengan, makanan kering, makanan dan minuman dalam botol, dls.
Dairy Products : Contoh bahan baku yang termasuk dairy products adalah susu, telur, butter, dan cream.
FIFO (First-In, First-Out) merupakan suatu metode dalam pengelolaan bahan baku dimana barang yang pertama kali datang harus menjadi Barang yang pertama kali keluar. Kamu dapat menghabiskan bahan baku yang dibeli kemarin (selama masih segar) terlebih dahulu sebelum mulai menggunakan bahan baku yang sama yang dibeli pada hari ini. Metode ini akan mengurangi kemungkinan bahan baku harus dibuang karena sudah tidak segar dan tidak dapat digunakan.
Untuk memudahkan, kamu bisa melabeli masing-masing bahan baku yang sudah tersedia dengan tanggal pembelian dan akhir masa segarnya.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan forecasting adalah membuat perkiraan jumlah barang yang akan kamu tambahkan ke persediaan.
Sederhananya, kamu bisa membandingkan jumlah bahan baku sebelum restoran mulai beroperasi dengan setelah restoran tutup. Sebagai contoh, tidak setiap hari kamu membutuhkan tomat dalam jumlah yang sama. Nah dengan mengamati catatan selama beberapa hari, kamu mulai bisa memperkirakan jumlah minimal maupun maksimal tomat yang harus tersedia.
Setelah mengetahui berapa banyak stok barang yang harus ditambahkan, jangan langsung buru-buru menyimpannya di gudang ya! Lakukan pengecekan kembali sebelum bahan baku dimasukkan ke tempat penyimpanan. Pengecekan ini akan membantu kamu dalam mengidentifikasi jika terdapat barang yang mengalami cacat, salah produksi, atau kendala lainnya.
Satu hal yang pasti akan kamu alami adalah membuang bahan baku yang sudah lewat masa segarnya. Ketika hal ini terjadi, kamu juga harus mencatat jumlah yang terbuang. Hal ini dilakukan untuk membuat perhitungan serta menentukan volume pembelian pada periode berikutnya. Dengan begitu, kamu dapat mengurangi resiko jumlah barang yang terbuang.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan digital yang semakin pesat, kini kamu tidak perlu lagi melakukan pencatatan stok barang secara manual Dengan menggunakan aplikasi kasir atau point of sale (POS) seperti POST, kamu dapat membuat penghitungan stok barang dengan lebih mudah.
Aplikasi Toko POST dilengkapi dengan fitur yang dapat membantu kamu mengkalkulasi secara otomatis tiap kali ada barang yang keluar atau bahan baku yang terpakai. Sehingga dengan begitu, kamu dapat meminimalisir terjadinya kesalahan maupun kecurangan dalam menghitung stok.
Nah, itulah tadi beberapa cara tips mengelola inventory bisnis yang bisa kamu lakukan untuk mengelola persedian bahan baku untuk usaha kamu ditengah situasi pandemi COVID-19. Agar persediaan pada bisnis kamu selalu terkelola dengan baik, kamu juga harus rutin melakukan pencatatan untuk setiap barang atau bahan baku yang keluar, masuk, pindah tempat, dan sebagainya. Untuk itu, kamu juga disarankan melakukan metode stock opname, yakni menghitung fisik barang persediaan bisnis, lalu membandingkannya dengan data pencatatan.
Selamat mencoba! Jangan lupa untuk selalu mengutamakan kebersihan dan kesehatan selama bisnis kamu masih tetap beroperasi ya!
Baca juga: Tips memaksimalkan penjualan di tengah pandemi Corona!